Peribahasamengatakan "karena mulut badan binasa" ini berarti mendapat musibah akibat perkataannya sendiri. Perkataan yang sembrono dan tak dipikirkan segala akibatnya menuai masalah baru. Menjaga mulut atau memelihara mulut adalah tindakan bijak. Demi kebaikan diri sendiri dan orang lain. Bagaimana dengan mulut Anda? KATApepatah Melayu: 'Kerana pulut santan binasa kerana mulut badan binasa'. Itulah senario yang sedang dihadapi oleh Pengerusi Prasarana, Datuk Seri Tajuddin Abdul Rahman atas kesilapannya dalam mengendalikan sidang media mengenai kemalangan tren Transit Aliran Ringan (LRT) pada Selasa. Gara-gara didakwa 'tidak serius' dan lebih gemar berseloroh Artiperibahasa karena mulut badan binasa adalah mendapatkan kesulitan/malapetaka karena perkataannya. Arti peribahasa lainnya : Selain arti peribahasa karena mulut badan binasa, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui: Hujan panas permainan hari, senang susah permainan hidup . Amsal 10 - "Akibat mulut, badan binasa."_ Demikian kata peribahasa. Mulut, ataupun lidah yang tak terkendali akan merusak seluruh anggota tubuh. Bahkan bisa membinasakan tubuh dan jiwa sekaligus. Karena perkataan orang lewat mulutnya menunjukan prilaku hidupnya. Jadi mulut sangat menentukan keberadaan hidup kita baik di masa kini, maupun di masa yang akan datang bahkan sampai dalam kekekalan. Sebab ucapan mulut atau perkataan kita adalah doa. Tetapi juga merupakan sikap hati dan pribadi kita yang sesungguhnya. Karena apa yang keluar umumnya berasal dari hati. Mulut manusia bisa saja dipelintir untuk berkata duata. Tapi pada akhirnya mulut akan kembali kepada "nuraninya," yakni berkata tentang apa kata hatinya. Sehingga dari mulut, kita mengatur dan menata kehidupan kita. Bacaan Alkitab Itulah sebabnya, raja Salomo menasihati umat manusia agar menggunakan mulut untuk berkata tentang hal yang benar. Sebab jika dari mulut keluar perkataan yang benar, maka kita akan memeroleh hidup yang sesungguhnya. Karena mulut orang yang benar adalah sumber kehidupan. Artinya, jika mulut kita memerkatakan hal yang benar, kita akan diberkati Tuhan. Sebab orang yang hidup dan berkata benar, disayang Tuhan. Hiduonya dipenuhi berkat dan kasih karunia Allah. Karena itu mulut harus memerkatakan hal yang benar sesuai dengan apa yang kita lakukan. Dan kita harus melakukan apa yang benar sesuai dengan apa yang dikatakan oleh mulut kita yang berbicara benar dan tulus. Sebab ucapan atau perkataan kita adalah doa kita kepada Tuhan, sekaligus harapan hidup kita. Sebaliknya, mulut orang fasik akan menyembunyikan kelaliman. Orang fasik selalu berusaha memelintir mulutnya untuk berkata tentang hal yang benar dalam kemunafikan. Tetapi, pada akhirnya mulut mereka akan mengakui tentang perkara sesungguhnya yang disimpan dalam hatinya. Mulut mereka yang fasik akan menghentar mereka pada kebinasaan. Karena itu, Salomo menasihati agar manusia harus hidup dalam kasih, dan menjauhkan kebencian. Sebab orang yang setia hidup dalam kasih, akan diberkati. Sebab kasih kepada sesama dan kepada Tuhan, menutupi segala pelanggaran. Sedangkan kebencian, akan menimbulkan pertengkaran. Orang yang hidup dalam kebencian memelihara permusuhan. Mereka akan menuai kehancuran dan kebinasaan dalam kehidupannya. Itulah sebabnya, kita harus hidup dalam kasih dan memelihara mulut kita agar berkata tentang kebenaran. Bukan kemunafikan, kefasikan ataupun kelaliman. Baca juga BACAAN ALKITAB - Amsal 108-10 Bijak dan Bersih Hati, Diberkati Demikian firman Tuhan hari ini. "Mulut orang benar adalah sumber kehidupan, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran." ay 10-11 Jagalah mulut dan jagalah hati. Kendalikanlah lidah kita agar senantiasa terkontrol dan berbicara tentang hal-hal yang benar. Bukan dusta apalagi kelicikkan dan kedurhakaan. Padukanlah pikiran, perkataan dan perbuatan kita dalam kontrol hati untuk melakukan kebenaran Allah. Menjauhi segala kebencian, tapi selalu berbuat kebaikan dan kebajikan, sesuai firman Tuhan. Dengan demikian, kita telah menggunakan mulut kita untuk hormat dan kemuliaan Allah. Jangan memelihara kebencian. Kebencian adalah penyakit berbahaya yang mengakibatkan kelumpuhan hidup, terutama bagi diri sendiri. Ubahlah kebencian dengan cinta dan kasih. Kasihilah semua orang, sebab dengan mengasihi sesama kita telah menghapus segala pelanggaran kita baik kepada sesama maupun kepada Tuhan. Sebab Yesus berkata, kasih adalah kegenapan hukum Taurat. JAKARTA - Ungkapan karena mulut badan binasa sepertinya tepat mengungkapkan kasus yang menimpa Irma Zulkifli. Irma Zulkifli Nasution harus menanggung akibat dari tulisannya di Facebook. Kolonel Kav Hendi Suhendi kiri menjabat tangan Komandan Kodim 1417 Kendari Kolonel Inf Alamsyah usai upacara serah terima jabatan di Aula Tamalaki Korem 143 Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu 12/10/2019. Upacara sertijab tersebut dipimpin langsung Komandan Korem 143 Haluoleo Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto dan dihadiri Panglima Komando Daerah ANTARA FOTO/JOJON Di Facebook, Irma Zulkifli Nasution sempat membalas ketika ada yang menegurnya. Irma Zulkifli Nasution pun menjelaskan alasannya serta membeberkan profesi Ayah, Kakek, keponakan, dan lain-lain. Postingan Irma Zulkifli Nasution buat sang suami copot jabatan, sempat beberkan profesi keluarganya ketika ditegur soal postingan Facebook. Tulisan Irma Zulkifli Nasution di media sosial Facebook jadi berbuntut panjang. Irma Zulkifli Nasution membuat tulisan status di akun Facebook pribadinya yang diduga mengarah ke peristiwa penusukan Wiranto. 'Jgn cemen pak,...Kejadianmu, tak sebanding dgn berjuta nyawa yg melayang' Pendapat Irma Zulkifli Nasution tersebut dianggap tidak pantas, apalagi Irma Zulkifli Nasution adalah seorang istri perwira TNI. • Lawan Estonia, Guendogan Jadi Sang Bintang, Torehkan Dua Gol dan Satu Assist • Sosiolog Salahkan RSPAD Gatot Subroto hingga Timbul Nyinyiran Netizen Penusukan Wiranto • Tampil Tanpa Kenakan Hijab, Aurel Hermansyah Pakai Busana Terbuka, Jadi Sorotan! Namun, Irma sempat menanggapi komentar dengan menulis justru dirinya pantas berkata seperti itu karena telah merasakan penderitaan rakyat. Dirinya juga membeberkan profesi Ayah, Kakek, serta anggota keluarga yang lain yang ternyata merupakan lingkungan TNI serta polri. Perbuatannya tersebut membuat sang suami, Kolonel Hendi Suhendi menjadi dicopot jabatannya. Postingan istri Dandim Kendari yang nyinyiri Wiranto IST Posting-an atau status tersebut kemudian dikomentari pengelola akun Togar Panjaitann yang mengingatkan pemilik akun Irma Zulkifli Nasution yang tak pantas menulis nyinyiran karena merupakan istri perwira dan pejabat di lingkungan TNI AD.

karena mulut badan binasa